Senin, 17 Februari 2014

Argumen Kapal Selam Asal Korea Selatan Dipilih


JAKARTA - Pemerintah tengah berencana pembangunan infrastruktur pembuatan kapal selam sejumlah USD250 juta. Pembangunan ini dikerjakan lewat pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT. PAL.

Ketua Komisi I DPR RI, PB Hasanudin mengungkap, keseluruhan keperluan kapal selam untuk memperkuat system pertahanan nasional sejumlah 12 buah kapal. Dua dari keseluruhan keperluan itu sudah dibeli dari Korea Selatan.

" Kita beli kapal selam dari Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME) dua buah. Kita perlu kelak 12 kapal selam, " katanya saat didapati di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Dia menjelaskan argumen pemerintah beli kapal selam sekalian mentransfer tehnologi pembuatannya yaitu lingkungan yang strategis, kekuatan Transfer of Technology (TOT) serta kekuatan system persenjataannya.

" Ya dari beragam jenis. Lingkungan strategis, lalu juga persoalan kekuatan keseluruhan lalu juga kekuatan system senjata serta yang lain. Itu yang paling barangkali, " jelasnya.

Sesaat itu, Kepala Tubuh Fasilitas Pertahanan Kementerian Pertahanan, Rahmat Lubis mengungkap dari segi harga beli, pembelian dari Korea Selatan dinilai lebih murah dibanding alternatif yang lain.

" Satu diantaranya lebih murah, tiga kapal selam dari Korsel itu harga nya USD1, 080 miliar. Dengan angka itu tidak barangkali bisa dari Eropa. (Negara) yang lain itu seputar USD450-500 juta untuk satu kapalnya, " katanya.

Dia juga memberikan, pertimbangan dipilihnya Korea Selatan untuk mitra yaitu lantaran dari sisi mutu yang dia anggap mumpuni serta sistem yang cepat dan service yang baik.

" Tiap-tiap kita beli itu senantiasa yang murah, bagus, cepat serta bila rusak dapat diperbaiki. Service tambah baik, membagi ilmunya juga ingin, mereka ingin datang ramai kesini untuk menuntun PAL, " tukasnya.