Kamis, 27 Februari 2014

Guru SD Jam Murid dengan Bambu Berpaku, Mendikbud Turun Tangan

Guru SD Jam Murid dengan Bambu Berpaku, Mendikbud Turun Tangan

Jakarta - Mendikbud M Nuh bakal memanggil Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Sumut, berkenaan masalah pemukulan yang dikerjakan guru SD bernama Hokmaria Saragih. Tindak kekerasan dalam wujud apapun di sekolah tidak dibenarkan.

" Kami bakal panggil kepala dinasnya untuk menuturkan apa duduk perkaranya, " tutur Nuh di acara Bidikmisi, di Gedung Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Bekas Rektor ITS ini menegaskan, semua wujud tindak kekerasan didunia pendidikan oleh siapa juga baik peserta didik ataupun tenaga pendidik tak dibenarkan. Karenanya, apabila Hokmaria dapat dibuktikan bersalah maka sanksi bakal menantinya.

Pemanggilan Kadis Pendidikan Simalungun ditujukan untuk mencari kebenaran pada masalah kekerasan itu. M Nuh belum dapat meyakinkan apakah guru itu memanglah bersalah atau tak.

" Bila dapat dibuktikan pasti bakal di beri sanksi sesuai sama ketentuan mainnya, " ujarnya

Peristiwa pemukulan ini berjalan pada Senin (24/2/2014) lalu. Mereka dipukul waktu jam pelajaran IPS. Beberapa siswa ribut waktu guru-guru tengah rapat.

Ahmad Afrijal (9), salah seseorang murid menceritakan, Hokmaria datang sembari membawa bambu dengan panjang seputar 30 cm.. Semua murid di kelas terkena jam. Rupanya, di bambu itu ada paku yang

Hal sama juga disebutkan Habil Aljabar (9), siswa yang lain. Dia menyampaikan bambu itu di ambil Hokmaria dari keranjang sampah kelas. " Itu sisa bingkai kerajinan tangan, maka dari itu ada pakunya Om, " jelasnya sambil memegang kepalanya yang diperban.

Disebabkan peristiwa itu, terdapat banyak siswa seperti Dian Febrian (8), Serli Olimpia (9) serta Noval Lubis (8) alami demam.

Kepala sekolah SD itu, Sinta Samosir membetulkan peristiwa itu. Menurut dia, peristiwa itu berjalan waktu kepala sekolah tengah mengadakan rapat di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan kelas 3