Jumat, 14 Februari 2014

Rekrut Honorer Jadi PNS, Ahok : Pemerintah Telah Salah Dari Dulu


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan system perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada pegawai honorer telah salah.

Pasalnya, waktu seorang diangkat jadi pegawai honorer, mereka tak lewat sistem seleksi ataupun ujian apa pun.

" Aku katakan bila pemerintah pusat dari dahulu telah salah, telah keki. Mengapa? Lantaran anda honorer juga masuk jadi pegawai test atau tak? Tidak. Beberapa tuh dicomot, om, tante, ipar, " kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Ahok juga mengharapkan bila beberapa peserta test CPNS tahu ada kecurangan, selekasnya melaporkan sebelum saat test dikerjakan.

" Kalian kan lebih tahu siapa yang curang, lapor aku dong bila ketahuan ada penyusup dimasukin. Janganlah anda telah tak lulus tengok samping anda kerja lebih cepat, anda ngelapor selalu geram-marah, " tuturnya.

Pada mulanya, Bekas Bupati Belitung Timur itu sempat juga menyebutkan bekas Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera (MenPAN), Taufiq Effendi serta EE Mangindan tidak bisa kerjakan persoalan honorer serta PNS sampai waktu ini.

" Pemerintah pusat telah kerjakan kebijakan yang salah sebenarnya. Cobalah tengok Taufiq Effendi, dahulu MenPAN tidak dapat bereskan ini. Ini telah rutinitas yang salah. Namun siapa yang salah? Yang salah ya itu tadi, Taufiq Effendi. Taufiq Effendi dahulu apa? di MenPAN. EE Mangindaan itu di Komisi II, EE Mangindaan geramin Taufiq Effendi, saat lho tidak dapat beresin! Taufiq Effendi lalu turun jadi menteri, jadi pimpinan di Komisi II DPR RI. Mangindaan jadi MenPAN, " tuturnya.

Ahok pernah berdebat dengan sebagian guru honorer tempo hari di Balai Kota, Jakarta. Mereka menyampaikan masalah test CPNS yang tidak meluluskan mereka.

Tetapi, maksud kehadiran mereka bukan hanya memperoleh jalan keluar dari bekas Bupati Belitung Timur itu. Mereka jadi memperoleh semprotan amarah dari bekas anggota Komisi II DPR RI itu. Juga, satu diantara dari mereka pernah menangis serta pingsan selesai dimarahi Ahok.