Sabtu, 29 November 2014

Bebas Bersyarat, Pergerakan Pollycarpus Tetap Diawasi





Jakarta - Terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Prijanto, telah mendapatkan pembebasan bersyarat. Meski sudah menghirup udara bebas, mantan pilot Garuda Indonesia ini harus tetap melapor secara berkala ke Balai Permasyarakatan (Bapas).



"Namanya pembebasan bersyarat, ya bebas tapi dengan syarat. Salah satunya adalah ketika akan berpergian ke luar daerah atau ke luar negeri seperti naik haji atau sakit, harus mendapatkan izin," ujar Kalapas Sukamiskin, Marselina Budiningsih, dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (30/11/2014).



Untuk dapat bepergian jauh, Pollycarpus harus mendapatkan izin terlebih dahulu ke Bapas. Selain itu, dia juga harus melapor selama satu bulan sekali ke Bapas.



"Untuk rincinya silakan ditanyakan ke Bapas. Yang jelas memang ada kewajiban lapor kepada pembimbing dia di Bapas," ujar Marselina.



Sebelumnya, Kasie Bimbingan Klien Dewasa Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Bandung Kanwil Jabar Budiana menyatakan, Pollycarpus memang masih terus diawasi. Hal itu terkait dengan status dia sebagai terpidana yang mendaptkan bebas bersyarat.



"Misalnya sekarang Pollycarpus ‎​ada di Tangerang lalu ‎​mau pergi ke Medan. Nah, dia harus memberitahu dulu. Supaya kami tahu ke mana saja dia pergi, karena selama masa PB itu kan dia masih terus diawasi," jelasnya.



Untuk bepergian keluar negeri pun bisa saja diberikan namun harus dengan izin Kementerian Hukum dan HAM. Pollycarpus divonis 14 tahun penjara. Namun karena mendapatkan potongan masa hukuman dari Remisi Khusus maupun Remisi Umum, maka dia hanya menjalani hukuman 8 tahun penjara sebelum akhirnya bebas bersyarat.